MAKALAH
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI
Disusun
Oleh :
Nama:cakkko
Nim :12.037
Kelas:1a
AKADEMI PERAWATAN
SERULINGMAS
MAOS – CILACAP
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
penyusunan makalah MODUL 1 yang berjudul “ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM
REPRODUKSI” dapat terselesaikan dengan lancar dan tepat waktu. Penulis
menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan yang berharga ini dengan segala
kerendahan hati, perkenankan penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan setulus hati
dalam proses penyusunan makalah ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan mengingat kemampuan saya yang terbatas. Untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat saya harapkan.
Maos,15 Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ……………………………………………………………..... 2
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………............ 3
BAB
I : PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang …………………………………………………………….... 4
B.
Tujuan
…………………………………………………………………......... 4
BAB
II : PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN SISTEM REPRODUKSI
…………………………………
B.
ORGAN REPRODUKSI MANUSIA………………………………………
C.
ALAT REPRODUKSI PRIA
……………………………………………...
D.
HORMON REPRODUKSI LAKI-LAKI
E.
ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN
F.
SIKLUS MENSTRUASI PADA PEREMPUAN
G.
HORMON REPRODUKSI PEREMPUAN
H.
PROSES SPERMATOGENESIS
I.
PROSES OOGENESIS
J.
PERBEDAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS
K.
PROSES PEMBUAHAN ATAU FERTILISASI
BAB
III : PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN ………………………………………………..…….……...
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………..………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Reproduksi
merupakan proses penting bagi semua bentuk kehidupan. Tanpa melakukan
reproduksi, tak satu spesies pun di dunia ini yang mampu hidup lestari,
termasuk manusia. Manusia dan makhluk hidup lainnya memiliki masa hidup yang
terbatas. Untungnya, manusia dapat mengembangkan keturunannya (bereproduksi)
sehingga kelangsungan hidup spesiesnya tetap terpelihara.
Proses
reproduksi umumnya melibatkan sel kelamin atau gamet, yaitu gamet jantan
(sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur). Dalam kondisi
normal, pembuahan sel telur oleh sperma (fertilisasi) akan memunculkan
individu baru.
Membicarakan
system reproduksi manusia tidak hanya terbatas pada macam alat-alat reproduksi
tetapi juga banyak hal lainnya. Misalnya tentang proses pembentukan sel
kelamin, hormone-hormon yang mempengaruhi system reproduksi, dan kelainan atau
penyakit yang terjadii pada system tersebut. Untuk lebih jelasnya, makalah ini
akan membahas organ-organ pada system reproduksi.
Dalam
upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang anatomi dan fisiologi
sistem reproduksi, maka perlulah kiranya disusun sebuah makalah yang berisi
materi tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, khususnya anatomi dan
fisiologi organ reproduksi pria dan wanita.
B. Tujuan
1. Untuk
menjelaskan Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi.
2. Untuk
mengetahui tahap-tahap spermatogenesis dan oogenesis.
3. Mengetahui
aktifitas seksual pria dan pengaturan fungsi seksual pria.
4. Untuk
mengetahui siklus menstrulasi pada wanita.
5. Untuk
mengetahui hormon-hormon pada wanita dan pria.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM REPRODUKSI
Reproduksi
merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.
Organisme
bereproduksi melalui 2 Cara :
• Repoduksi aseksual (vegetatit)
Adalah
terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin.
• Reproduksi seksual (generatif)
Umumnya
melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda jenis
kelamin.
Reproduksi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia
untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara
generatif atau seksual.
Untuk dapat
mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu
organ-organ kelamin yang terlibat serta
proses yang berlangsung di dalamnya.
B. ORGAN REPRODUKSI MANUSIA
1. PRIA
v Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ
kelamin dalam.
Organ
reproduksi luar terdiri dari :
a. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan
antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ
reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan
dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
b. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang
merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ
reproduksi dalam terdiri dari :
a. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah
sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam
testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
b. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok
yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan
mematangkan sperma.
c. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus
yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula
seminalis.
d. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek
dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
e.
Urethra
merupakan saluran panjang terusan dari
saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
v
Kelenjar pada
organ reproduksi pria
a.
Vesikula
seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan
kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang
kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan
suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
b.
Kelenjar
Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam.
c.
Kelenjar
Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa
lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam
saluran urethra.
2.
WANITA
v
Dibedakan
menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
a.
Vagina
merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar.
Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga
sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
b.
Vulva
merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian
yaitu :
·
Labium mayor
merupakan sepasang bibir besar yang
terletak di bagian luas dan membatasi vulva.
·
Labium minor
merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi
vulva.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1.
Ovarium
merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam
rongga perut pada daerah pinggang
sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon
wanita seperti :
·
Estrogen yang
berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu
dalam prosers pematangan sel ovum.
·
Progesterone
yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
2.
Fimbriae
merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum
yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
3.
Infundibulum
merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi
menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4.
Tuba fallopi
merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
5.
Oviduct
merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia
pada dindingnya.
6.
Uterus
merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan
bagian bawah yang mengecil. Berfungsi
sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks
yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.
Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
·
Perimetrium
yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
·
Miometrium
yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi
uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
·
Endometrium
merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi
pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel
ovum matang.
7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit
sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran
vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada
vagina.
9. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering
disebut dengan klentit.
GAMBAR UTERUS
C.ALAT-ALAT REPRODUKSI PRIA
Alat reproduksi pada laki-laki terdiri atas sepasang testis,
saluran-saluran kelamin, kelenjar-kelenjar tambahan, dan penis.
• Testis merupakan kelenjar
kelamin yang berfungsi sebagiai penghasil sperma dan hormon testosteron. Testis
terletak di dalam suatu kantong yang disebut skrotum.
• Saluran kelamin terdiri atas
vasa eferentia. epididimis. dan vas deferens.
1. Vasa eferentia merupakan bagian
yang berfungsi menampung sperma untuk disalurkan ke epididimis berjumlah antara
10-20 buah.
2. Epididimis merupakan saluran
berkelok-kelok dengan panjang antara 5-6 meter. Di saluran ini cairan sperma
diabsorpsi sehingga menjadi agak pekat. Saluran ini berfungsi menyimpan sperma
untuk sementara (minimal selama tiga minggu).
3. Vas deferens merupakan saluran
lurus dengan panjang sekitar 40 cm. Saluran ini berfungsi untuk menghubungkan
epididimis dengan uretra pada penis. Di bagian ujung saluran ini terdapat
saluran ejakulasi.
v
Kelenjar
tambahan meliputi vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowperi.
1. Vesika seminalis merupakan
kantong semen (mani) yang dindingnya menyekresi cairan lendir yang banyak
mengandung fruktosa, sedikit asam askorbat, dan asam amino. Bahan-bahan kimia
tersebut berfungsi untuk memberi makan dan melindungi sperma sebelum membuahi
ovum. Semen adalah cairan yang terdiri atas sperma dan cairan yang dihasilkan
oleh berbagai kelenjar tambahan
2. Kelenjar frostat merupakan
kelenjar berbentuk bulat yang mengelilingi bagian pangkal saluran uretra.
Kelenjar ini menghasilkan cairan yang bersifat basa dan berwarna putih seperti
susu. Cairan tersebut berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada vasa
eferentia dan cairan yang ada di dalam vagina sehingga sprema dapat bergerak
aktif.
3. Kelenjar cowperi
(bulbouretralis), yaiitu kelenjar berukuran sebesarb butir kacang yang terletak
di bagian proksimal (pangkal) uretra. Kelenjar ini menghasilkan cairan mukosa
yang berfungsi sebagai pelicin.
• penis merupakan alat kelamin
luar laki-laki yang befungsi untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh perempuan.
Sistem reproduksi apda laki-laki berhubungan erat dengan sistem ekskresi
(pengeluaran), khususnya sistem urinaria. Uretra merupakan saluran yang
berfungsi untuk mengeluarkan urine sekaligus sprema. Testis memproduksi jutaan
setiap hari, sejak masa pubertas samapai seorang laki-laki meninggal dunia.
Jika tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan diserap kembali.
D.HORMON
REPRODUKSI LAKI-LAKI
Kelenjar Endokrin dan
Hormon-hormon yang dihasilkan
|
Jaringan tujuan
|
Fungsi
|
a.
Hipotalamus
-
Hormon Gonadotropin
|
Hipofisis anterior
|
Merangsang pengeluaran FSH dan
LH dan hormon tumbuh ( Growth hormone )
|
b. Hipofisis
anterior
-
FSH
-
LH
-
Hormon tumbuh
|
Testis
Testis
Testis
|
Merangsang sel-sel sertoli
pada tubulus seminiferus pada testis untuk mngubah sel-sel spermatid menjadi
sperma ( proses spermatogenesis ).
Merangsang sel-sel leydig
untuk menghasilkan testosterone.
Memacu agar memulai pembelahan
spermatogenia.
|
c. Testis
-
Hormon Testosteron
|
Seluruh tubuh
|
Pada janin merangsang
perkembangan organ seks primer.
Masa pubertas memengaruhi
pertumbuhan alat reproduksi dan cirri-ciri kelamin sekunder ( suara,
kejantanan, pertumbuhan rambut, dan kematangan seksual )
Dewasa berperan dalam
memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mendorong spermatogenesis.
|
E.ALAT-ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN
Alat reproduksi pada perempuan terdiri atas sepasang ovarium (indung telur)
yang terletak di rongga perut, saluran telur (oviduk/tuba Fallopii), uterus
(rahim), vagina dan organ kelamin bagian luar.
• Ovarium merupakan kelenjar
kelamin perempuan yang berfungsi untuk memproduksi ovum dan menyekresi hormon
estrogen dan progesteron.
• Saluran telur berfungsi untuk
menyalurkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh
gerakan silia yang terdapat di dindingnya. Panjang saluran ini sekitar 12 cm
dan ujungnya berbentuk corong.
• Uterus (rahim) berfungsi sebagai
tempat berkembangnya embrio, dinding uterus tebal, panjang sekitar 7,5 cm, dan
lebar sekitar 5 cm. Selama kehamilan uterus mampu mengembang sampai 500 kali.
• Vagina merupakan saluran yang
terletak di bawah uterus sebagai tempat bagi penis pada saat kopulasi dan
sebagai jalan bayi pada proses persalinan.
• Organ kelamin luar meliputi
bagian-bagian sebagai berikut
1. Klitoris (kelentit), yaitu
struktur yang homolog dengan penis.
2. Vulva, terdiri atas labium mayor
(bibir besar) dan labium minor (bibir kecil).
3. Lubang saluran kencing, merupakan
saluran terluar uretra
4. Lubang vagina, merupakan ujung
terluar vagina
5. Fundus, yaitu bagian lipat paha
F.SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA
Siklus menstruasi berkaitan dengan pelepasan sel telur ( ovulasi ) dan
terjadi pad hari ke-28 dari siklus. Setiap orang mempunyai siklus yang
beraneka, dengan periode antara 21 hari ( 3 minggu ) sampai 30 hari. Menstruasi
atau haid dialami oleh wanita normal, sehat, sejak akil balig. Kira-kira sejak
usia 11 tahun atau 13 tahun. Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari empat
fase sebagai berikut :
1. Fase Proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen sehingga disebut juga fase
estrogenic. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid.
Setiap bulan setelah haid terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel
primer karena hormon FSH. Pada masa ini sel oogenium membelah secara meiosis
dan menghasilkan satu sel telur haploid. Saat folikel berkembang menjadi
folikel graaf yang masak, folikel menghasilkan hormone estrogen yang merangsang
sekresi LH. Fase ini disebut fase folikel.
Estrogen berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus ( endometrium ) yang
terkelupas saat menstruasi sehingga endometrium ( dinding rahim ) menebal
hingga 5-7 cm. selain itui, estrogen juga berfungsi untuk menghambat
pembentukan FSH dan memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus
anteriorhipofisis. Estrogen juga memengaruhi kelenjar serviks yang menghasilkan
cairan encer.
2. Fase Sekresi
Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28 dari siklus. Folikel
graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang
mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi
korpus luteum ( badan kuning ) untuk menghasilkan hormon progesteron yang
berfungsi mempersiapkan endometrium menerima embrio. Pada saat endometrium
menjadi tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah. Periode ini
disebut fase luteal. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi
sehingga progesteron dan estrogen
menurun bahkan sampai hilang.
3. Fase Menstruasi
Karena estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan maka endometrium
mengalami degenerasi. Darah, mucus dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah
haid dari rongga uterus ke vagina. Tahap ini berlangsung pada hari ke-1 hingga
ke-4 dari siklus.
4. Fase Reparasi
Terjadi penyembuhan luka akibat pecahnya pembuluh darah. Luka itu tertutup
epitel kembali. Fase ini terjadi pada hari ke-4 hingga ke-6 dari siklus. Siklus
menstruasi akan terhenti jika terjadi kehamilan.
G.HORMON
REPRODUKSI PEREMPUAN
Kelenjar Endokrin dan
Hormon-hormon yang dihasilkan
|
Jaringan tujuan
|
Fungsi
|
d. Hipotalamus
-
Hormon Gonadotropin
|
Hipofisis anterior
|
Merangsang pengeluaran FSH dan
LH
|
e. Hipofisi
anterior
-
FSH
-
LH
-
Hormon oksitosin
-
Hormon Ptolaktin
|
Ovarium
Ovarium
Ovarium
Payudara
|
Merangsang perkembangan
folikel dan bersama LH. Merangsang sekresi, estrogen dan ovulasi.
Merangsang ovulasi dan
perkembangan korpus luteum.
Memengaruhi kontraksi otot
rahim dan memengaruhi kelancaran air susu.
Merangsang produksi air susu.
|
f. Ovarium
-
Hormon Estrogen
-
Hormon Progesteron
|
Seluruh tubuh
Alat reproduksi
Uterus
Payudara
|
Pertumbuhan organ kelamin dan
pubertas, serta perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder.
Pendewasaan, persiapan bulanan
endometrium dalam kehamilan.
Menyempurnakan penyiapan
endometrium dalam kehamilan.
Merangsang produksi air susu.
|
H.PROSES
SPERMATOGENESIS
Proses
pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis
terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel
germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk
membentuk sperma fungsional.
Proses
Spermatogenesis :
Tahap
pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1.
Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan
menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi
(membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari
sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang
bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di
tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia
tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah
beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang
masih bersifat diploid
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan
mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan
segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom
(haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II
membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang
lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler
bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang
gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase
yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir
berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama
kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah
spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri
dari kepala dan ekor.
I.PROSES OOGENESIS
P
1. Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional
dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum
kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan).
Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel
pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara
bersama-sama membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel
ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya
berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi
tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat
menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya
terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang
kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom
XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua
kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
4. Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami
pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah
sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung
23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung
seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil
disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat
membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada
oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan
bahan genetiknya.
5. Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa
menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang
akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk
tiga badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung bahan genetik yang
berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum
yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan
embrional.
Oogenesis secara
sederhana prosesnya dapat dijelaskan tahapannya sebagai berikut :
1. Oogonium yang merupakan
prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.
2. Oogonium berubah menjadi
oosit primer yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan meiosis yang
menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama.
3. Sel anak yang lebih besar
adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan
kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari
Oosit primer.
4. Sel anak yang lebih kecil
disebut badan polar pertama yang kemudian membelah lagi.
5. Oosit sekunder meninggalkan
folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka
akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua. begitu pula dengan badan polar
pertama membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami
degenerasi. Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat
akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali.
6. Selama pemebelahan meiosis
kedua, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom dan
selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap
melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan akhir
atau finalnya menjadi ovum yang matang. Peristiwa pengeluaran sel telur dikenal
dengan istilah ovulasi. Pada setiap ovulasi hanya satu telur yang matang dan
dapat hidup 24 jam. Jika ovum yang matang tersebut tidak dibuahi, maka sel
telur tersebut akan mati dan luruh bersama dengan dinding rahim pada awal
siklus menstruasi (Biohealth Indonesia, 2007).
Ovum memiliki beberapa lapisan pelindung, antara lain :
1. Membrane Vitellin yaitu
lapisan transparan dibagian dalam ovum.
2. Zona Pellusida, yaitu
lapisan pelindung ovum yang tebal dan terletak dibagian tengah. Terdiri dari
protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa.
3. Korona Radiata, yaitu
merupakan sel-sel granulose yang melekat disisi luar oosit dan merupakan mantel
terluar ovum yang paling tebal
J.PERBEDAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS
No
|
Spermatogenesis
|
Oogenesis
|
1.
|
Pembelahan meiosisnya terjadi secara simetris
|
Pembelahan meiosinya terjadi secara asimetris
|
2.
|
Spermatogenesis terjadi tanpa henti
|
Oogenesisnya mempunyai periode istirahat yang penjang
|
3.
|
Menghasilkan 4 sel sperma fungsional
|
Menghasilkan satu sel telur fungsional dan 2 sel polosit
|
4.
|
Sel-sel asal sperma berkembang terus dan membelah sepanjang hidup laki-
lak, sehingga jumlahnya akan selalu bertambah
|
Ovariumnya mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi sel telur,
sehingga jumlahna akan selalu berkurang
|
PERSAMAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS
spermatogenesis adalah pembentukn gamet jantan. oogenesis pembentukan gamet
betina. scara umum prosesnya sama yaitu melalui mitosis dan miosis.
K.PROSES PEMBUAHAN ATAU FERTILISASI
Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum
yang sudah matang. Sebelumterjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses
sebagai berikut.
Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan
ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan
sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii.
Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di
dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan
hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan,
membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk. Proses
pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar.
Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan
perkembangan sebagai berikut:
1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4
sel, dan seterusnya.
2. Dalam waktu bersamaan lapisan
dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah,
dan siap menerima zigot.
3. Karena kontraksi oto dan gerak
silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding
uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4. Terbentuk plsenta dan tali pusat
yang merupakan penghubung antara embrio dan jaringan ibunya. Fungsi plasenta
dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-zat makanan dari ibu ke
embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio ke peredana darah
ibunya.
5. Embrio dikelilingi cairan amnion
yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya benturan yang mungkin terjadi.
6. Embrio berusaha empat minggu
sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.
7. Setelah berusia enam minggu,
embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan jantung sudah
berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8. Setelah berusia delapan minggu,
embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki,
tangan, serta jari-jariny telah berkembang. Mulai tahap ini sampai lhir, embrio
disebut fetus (janin).
9. Setelah mencapai usia kehamilan
kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap dilahirkan.
Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun
dinding rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan
rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan
tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut
menstruasi (haid).
Beberapa penyakit dapat menyerang sistem reproduksi manusia. Penyakit
tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Gonorhea (Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan
terutama melalui hubungan seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada
organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga
dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput
otak. Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan.
Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayi yang
dilahirkannya. Beberapa bayi menjadi buta karenanya.
Adapun tanda dan gejala-gejala penyakit ini sebagai berikut.
• Terdapat nanah di ujung saluran
kencing.
• Rasa terbakar pada saat buang
air kecil
• Pada laki-laki, uretra menjadi
sempit sehingga sulit buang air kecil. Pada beberapa kasus, testes menjadi
rusak sehingga orang yang bersangkutan menjadi mandul.
• Pada wanita, terdapat nanah dari
vagina yang mungkin dapat menyebar ke rahim dan indung telur. Akibatnva, wanita
yang bersangkutan menjadi mandul.
2. Sifilis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan ditularkan
terutama melalui hubungan seksual. Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium.
Pada stadium lanjut, sifilis tidak hanya menyerang organ-organ reproduksi,
tetapi juga menyerang organorgan tubuh yang lain, misalnya hati, susunan saraf,
dan otak.
3. Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan
ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini selain menyerang organ-organ
reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit. Sekarang sudah
diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi virus herpes dan kanker leher
rahim.
4. Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit,
antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis,
bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula
dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita
diabetes melitus (kencing manis).
5. AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom
hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV
(Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum
ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS.
Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung
pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang
merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jika terinfeksi kuman
tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita AIDS dapat
meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara
penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit
ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udara
di sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak
menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari
penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan
berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita
AIDS kemungkinan juga dapat tertular.
Meskipun banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi.
Sebenarnya sebagian besar dapat dicegah dengan menjaga kebersihan secara umum
dan kebersihan organ-organ reproduksi. Jamur yang menyukai tempat lembap dapat
dihindari dengan selalu menjaga daerah perineum (selangkangan) selalu kering.
Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana dari bahan katun. Cara
pencegahan yang lain adalah tidak membiasakan bertukar handuk atau pakaian.
Selain kebersihan diri. lingkungan juga perlu dijaga kebersihannya. misalnya
selalu mencuci selimut atau alas tidur.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Proses
reproduksi umumnya melibatkan sel kelamin atau gamet, yaitu gamet jantan
(sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur). Dalam kondisi
normal, pembuahan sel telur oleh sperma (fertilisasi) akan memunculkan
individu baru.
Anatomi fisiologi wanita terdiri dari alat / organ eksternal dan
internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Selain itu terdapat
organ/system ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus
reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
Anatomi fisiologi pria terdiri dari : penis, skrotum
(kantung zakar) dan testis (buah zakar) bagian luar dan bagian dalam terdiri
dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
Hormone-hormon
reproduksi anita terdiri dari GnRH,
FSH, LH, Estrogen, Progesteron ,HCG, LTH. Sedangkan pria terdiri dari FSH,
LH, Testosteron.
B.
SARAN
Penyusun mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna sehingga penyusun mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari
pembaca sehingga makalah ini bisa mendekati sempurna. Opini
dari pembaca sangat berarti bagi kami guna evaluasi untuk menyempurnakan
makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
BPS. Indikator Sosial Wanita Indonesia
1997. Jakarta: CV. Bina Makmur, 1999a.
Family Care International (FCI). Sexual
& Reproductive Health Briefing Cards. New York: FCI, 2000.
WHO-SEARO. Regional Health Report 1998:
Focus on Women. New Delhi: WHO-SEARO, 1998.
Outlook. Kesehatan Reproduksi Remaja:
Membangun Perubahan yang Bermakna. Januari 2000; Vol. 16.
http://www.slideshare.net/alfiranissaislami/sistem-reproduksi-manusia-14214902
http://www.scribd.com/doc/54042289/Makalah-Anatomi-Sistem-Reproduksi