Senin, 15 April 2013

nurse_cakko



MAKALAH
ANATOMI  DAN FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI

Disusun Oleh :
Nama:cakkko
Nim  :12.037
Kelas:1a

AKADEMI PERAWATAN SERULINGMAS
MAOS – CILACAP
2012/2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT  yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan makalah MODUL 1 yang berjudul “ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI” dapat terselesaikan dengan lancar dan tepat waktu. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan yang berharga ini dengan segala kerendahan hati, perkenankan penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan setulus hati dalam proses penyusunan makalah ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Saya menyadari dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan mengingat kemampuan saya yang terbatas. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat saya harapkan.



Maos,15 Maret 2013

Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..... 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………............ 3
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang …………………………………………………………….... 4
B.     Tujuan …………………………………………………………………......... 4
BAB II            : PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN SISTEM REPRODUKSI …………………………………
B.     ORGAN REPRODUKSI MANUSIA………………………………………
C.     ALAT REPRODUKSI PRIA ……………………………………………...
D.    HORMON REPRODUKSI LAKI-LAKI
E.     ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN
F.      SIKLUS MENSTRUASI PADA PEREMPUAN
G.    HORMON REPRODUKSI PEREMPUAN
H.    PROSES SPERMATOGENESIS
I.       PROSES OOGENESIS
J.       PERBEDAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS
K.    PROSES PEMBUAHAN ATAU FERTILISASI
BAB III : PENUTUP
A.    KESIMPULAN
B.     SARAN ………………………………………………..…….……...
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..………………...



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Reproduksi merupakan proses penting bagi semua bentuk kehidupan. Tanpa melakukan reproduksi, tak satu spesies pun di dunia ini yang mampu hidup lestari, termasuk manusia. Manusia dan makhluk hidup lainnya memiliki masa hidup yang terbatas. Untungnya, manusia dapat mengembangkan keturunannya (bereproduksi) sehingga kelangsungan hidup spesiesnya tetap terpelihara.
            Proses reproduksi umumnya melibatkan sel kelamin atau gamet, yaitu gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur). Dalam kondisi normal, pembuahan sel telur oleh sperma (fertilisasi) akan memunculkan individu baru.
            Membicarakan system reproduksi manusia tidak hanya terbatas pada macam alat-alat reproduksi tetapi juga banyak hal lainnya. Misalnya tentang proses pembentukan sel kelamin, hormone-hormon yang mempengaruhi system reproduksi, dan kelainan atau penyakit yang terjadii pada system tersebut. Untuk lebih jelasnya, makalah ini akan membahas organ-organ pada system reproduksi.
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, maka perlulah kiranya disusun sebuah makalah yang berisi materi tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, khususnya anatomi dan fisiologi organ reproduksi pria dan wanita.

B.     Tujuan
1.         Untuk menjelaskan Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi.
2.         Untuk mengetahui tahap-tahap spermatogenesis dan oogenesis.
3.         Mengetahui aktifitas seksual pria dan pengaturan fungsi seksual pria.
4.         Untuk mengetahui siklus menstrulasi pada wanita.
5.         Untuk mengetahui hormon-hormon pada wanita dan pria.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN SISTEM REPRODUKSI
Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.
Organisme bereproduksi melalui 2 Cara :
           Repoduksi aseksual (vegetatit)
Adalah terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin.
           Reproduksi seksual (generatif)
Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda jenis kelamin.
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ  kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.
B.     ORGAN REPRODUKSI MANUSIA
1.      PRIA
v  Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi  luar terdiri dari :
a.       Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
b.      Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
a.       Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
b.      Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
c.       Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi  untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
d.      Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
e.       Urethra merupakan saluran panjang terusan  dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
v  Kelenjar pada organ  reproduksi pria
a.       Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
b.      Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang  bersifat asam.
c.       Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
2.      WANITA
v  Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
a.       Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
b.      Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
·         Labium mayor merupakan sepasang bibir  besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva.
·         Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1.      Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang  sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
·         Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
·         Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
2.      Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
3.      Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar  dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4.      Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
5.      Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
6.      Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah  yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.
Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
·         Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
·         Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
·         Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
9. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.
GAMBAR UTERUS

 
C.ALAT-ALAT REPRODUKSI PRIA
Alat reproduksi pada laki-laki terdiri atas sepasang testis, saluran-saluran kelamin, kelenjar-kelenjar tambahan, dan penis.
     Testis merupakan kelenjar kelamin yang berfungsi sebagiai penghasil sperma dan hormon testosteron. Testis terletak di dalam suatu kantong yang disebut skrotum.
     Saluran kelamin terdiri atas vasa eferentia. epididimis. dan vas deferens.
1.   Vasa eferentia merupakan bagian yang berfungsi menampung sperma untuk disalurkan ke epididimis berjumlah antara 10-20 buah.
2.   Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok dengan panjang antara 5-6 meter. Di saluran ini cairan sperma diabsorpsi sehingga menjadi agak pekat. Saluran ini berfungsi menyimpan sperma untuk sementara (minimal selama tiga minggu).
3.   Vas deferens merupakan saluran lurus dengan panjang sekitar 40 cm. Saluran ini berfungsi untuk menghubungkan epididimis dengan uretra pada penis. Di bagian ujung saluran ini terdapat saluran ejakulasi.
v  Kelenjar tambahan meliputi vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowperi.
1.   Vesika seminalis merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menyekresi cairan lendir yang banyak mengandung fruktosa, sedikit asam askorbat, dan asam amino. Bahan-bahan kimia tersebut berfungsi untuk memberi makan dan melindungi sperma sebelum membuahi ovum. Semen adalah cairan yang terdiri atas sperma dan cairan yang dihasilkan oleh berbagai kelenjar tambahan
2.   Kelenjar frostat merupakan kelenjar berbentuk bulat yang mengelilingi bagian pangkal saluran uretra. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang bersifat basa dan berwarna putih seperti susu. Cairan tersebut berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada vasa eferentia dan cairan yang ada di dalam vagina sehingga sprema dapat bergerak aktif.
3.   Kelenjar cowperi (bulbouretralis), yaiitu kelenjar berukuran sebesarb butir kacang yang terletak di bagian proksimal (pangkal) uretra. Kelenjar ini menghasilkan cairan mukosa yang berfungsi sebagai pelicin.
     penis merupakan alat kelamin luar laki-laki yang befungsi untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh perempuan.
Sistem reproduksi apda laki-laki berhubungan erat dengan sistem ekskresi (pengeluaran), khususnya sistem urinaria. Uretra merupakan saluran yang berfungsi untuk mengeluarkan urine sekaligus sprema. Testis memproduksi jutaan setiap hari, sejak masa pubertas samapai seorang laki-laki meninggal dunia. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan diserap kembali.
D.HORMON REPRODUKSI LAKI-LAKI
Kelenjar Endokrin  dan Hormon-hormon yang dihasilkan
Jaringan tujuan
Fungsi
a.    Hipotalamus
-          Hormon Gonadotropin

Hipofisis anterior

Merangsang pengeluaran FSH dan LH dan hormon tumbuh ( Growth hormone )
b.   Hipofisis anterior
-          FSH


-          LH

-          Hormon tumbuh

Testis


Testis

Testis

Merangsang sel-sel sertoli pada tubulus seminiferus pada testis untuk mngubah sel-sel spermatid menjadi sperma ( proses spermatogenesis ).
Merangsang sel-sel leydig untuk menghasilkan testosterone. 
Memacu agar memulai pembelahan spermatogenia.
c.    Testis
-          Hormon Testosteron



Seluruh tubuh



Pada janin merangsang perkembangan organ seks primer.
Masa pubertas memengaruhi pertumbuhan alat reproduksi dan cirri-ciri kelamin sekunder ( suara, kejantanan, pertumbuhan rambut, dan kematangan seksual )
Dewasa berperan dalam memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mendorong spermatogenesis.

E.ALAT-ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN
Alat reproduksi pada perempuan terdiri atas sepasang ovarium (indung telur) yang terletak di rongga perut, saluran telur (oviduk/tuba Fallopii), uterus (rahim), vagina dan organ kelamin bagian luar.
     Ovarium merupakan kelenjar kelamin perempuan yang berfungsi untuk memproduksi ovum dan menyekresi hormon estrogen dan progesteron.
     Saluran telur berfungsi untuk menyalurkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia yang terdapat di dindingnya. Panjang saluran ini sekitar 12 cm dan ujungnya berbentuk corong.
     Uterus (rahim) berfungsi sebagai tempat berkembangnya embrio, dinding uterus tebal, panjang sekitar 7,5 cm, dan lebar sekitar 5 cm. Selama kehamilan uterus mampu mengembang sampai 500 kali.
     Vagina merupakan saluran yang terletak di bawah uterus sebagai tempat bagi penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan bayi pada proses persalinan.
     Organ kelamin luar meliputi bagian-bagian sebagai berikut
1.   Klitoris (kelentit), yaitu struktur yang homolog dengan penis.
2.   Vulva, terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil).
3.   Lubang saluran kencing, merupakan saluran terluar uretra
4.   Lubang vagina, merupakan ujung terluar vagina
5.   Fundus, yaitu bagian lipat paha
F.SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA
Siklus menstruasi berkaitan dengan pelepasan sel telur ( ovulasi ) dan terjadi pad hari ke-28 dari siklus. Setiap orang mempunyai siklus yang beraneka, dengan periode antara 21 hari ( 3 minggu ) sampai 30 hari. Menstruasi atau haid dialami oleh wanita normal, sehat, sejak akil balig. Kira-kira sejak usia 11 tahun atau 13 tahun. Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari empat fase sebagai berikut :
1. Fase Proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen sehingga disebut juga fase estrogenic. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid.
Setiap bulan setelah haid terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer karena hormon FSH. Pada masa ini sel oogenium membelah secara meiosis dan menghasilkan satu sel telur haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel graaf yang masak, folikel menghasilkan hormone estrogen yang merangsang sekresi LH. Fase ini disebut fase folikel.
Estrogen berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus ( endometrium ) yang terkelupas saat menstruasi sehingga endometrium ( dinding rahim ) menebal hingga 5-7 cm. selain itui, estrogen juga berfungsi untuk menghambat pembentukan FSH dan memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anteriorhipofisis. Estrogen juga memengaruhi kelenjar serviks yang menghasilkan cairan encer.  
2. Fase Sekresi
Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28 dari siklus. Folikel graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum ( badan kuning ) untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium menerima embrio. Pada saat endometrium menjadi tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah. Periode ini disebut fase luteal. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi sehingga progesteron  dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.
3. Fase Menstruasi
Karena estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan maka endometrium mengalami degenerasi. Darah, mucus dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina. Tahap ini berlangsung pada hari ke-1 hingga ke-4 dari siklus.
4. Fase Reparasi
Terjadi penyembuhan luka akibat pecahnya pembuluh darah. Luka itu tertutup epitel kembali. Fase ini terjadi pada hari ke-4 hingga ke-6 dari siklus. Siklus menstruasi akan terhenti jika terjadi kehamilan.
G.HORMON REPRODUKSI PEREMPUAN
Kelenjar Endokrin  dan Hormon-hormon yang dihasilkan
Jaringan tujuan
Fungsi
d.   Hipotalamus
-          Hormon Gonadotropin

Hipofisis anterior

Merangsang pengeluaran FSH dan LH
e.    Hipofisi anterior
-          FSH


-          LH

-          Hormon oksitosin

-          Hormon Ptolaktin

Ovarium


Ovarium

Ovarium

Payudara

Merangsang perkembangan folikel dan bersama LH. Merangsang sekresi, estrogen dan ovulasi.
Merangsang ovulasi dan perkembangan korpus luteum.
Memengaruhi kontraksi otot rahim dan memengaruhi kelancaran air susu.
Merangsang produksi air susu.
f.    Ovarium
-          Hormon Estrogen


-          Hormon Progesteron

Seluruh tubuh


Alat reproduksi

Uterus

Payudara

Pertumbuhan organ kelamin dan pubertas, serta perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder.
Pendewasaan, persiapan bulanan endometrium dalam kehamilan.
Menyempurnakan penyiapan endometrium dalam kehamilan.
Merangsang produksi air susu.










H.PROSES SPERMATOGENESIS



Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional.
Proses Spermatogenesis :
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1.      Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2.  Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.





I.PROSES OOGENESIS

P
1.  Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan). Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
2.  Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3.  Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
4.  Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
5.  Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.

Oogenesis secara sederhana prosesnya dapat dijelaskan tahapannya sebagai berikut :
1.        Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.
2.        Oogonium berubah menjadi oosit primer yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan meiosis yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama.
3.        Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari Oosit primer.
4.        Sel anak yang lebih kecil disebut badan polar pertama yang kemudian membelah lagi.
5.        Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua. begitu pula dengan badan polar pertama membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami degenerasi. Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali.
6.        Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan akhir atau finalnya menjadi ovum yang matang. Peristiwa pengeluaran sel telur dikenal dengan istilah ovulasi. Pada setiap ovulasi hanya satu telur yang matang dan dapat hidup 24 jam. Jika ovum yang matang tersebut tidak dibuahi, maka sel telur tersebut akan mati dan luruh bersama dengan dinding rahim pada awal siklus menstruasi (Biohealth Indonesia, 2007).
Ovum memiliki beberapa lapisan pelindung, antara lain :
1.        Membrane Vitellin yaitu lapisan transparan dibagian dalam ovum.
2.        Zona Pellusida, yaitu lapisan pelindung ovum yang tebal dan terletak dibagian tengah. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa.
3.        Korona Radiata, yaitu merupakan sel-sel granulose yang melekat disisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal
J.PERBEDAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS
No
Spermatogenesis
Oogenesis
1.
Pembelahan meiosisnya terjadi secara simetris
Pembelahan meiosinya terjadi secara asimetris
2.
Spermatogenesis terjadi tanpa henti
Oogenesisnya mempunyai periode istirahat yang penjang
3.
Menghasilkan 4 sel sperma fungsional
Menghasilkan satu sel telur fungsional dan 2 sel polosit
4.
Sel-sel asal sperma berkembang terus dan membelah sepanjang hidup laki- lak, sehingga jumlahnya akan selalu bertambah
Ovariumnya mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi sel telur, sehingga jumlahna akan selalu berkurang

PERSAMAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS
spermatogenesis adalah pembentukn gamet jantan. oogenesis pembentukan gamet betina. scara umum prosesnya sama yaitu melalui mitosis dan miosis.

K.PROSES PEMBUAHAN ATAU FERTILISASI
Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Sebelumterjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut.
Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar.
Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut:
1.   Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
2.   Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3.   Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4.   Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio ke peredana darah ibunya.
5.   Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya benturan yang mungkin terjadi.
6.   Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.
7.   Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8.   Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah berkembang. Mulai tahap ini sampai lhir, embrio disebut fetus (janin).
9.   Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap dilahirkan.
Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).
Beberapa penyakit dapat menyerang sistem reproduksi manusia. Penyakit tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Gonorhea (Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak. Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan. Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayi yang dilahirkannya. Beberapa bayi menjadi buta karenanya.
Adapun tanda dan gejala-gejala penyakit ini sebagai berikut.
     Terdapat nanah di ujung saluran kencing.
     Rasa terbakar pada saat buang air kecil
     Pada laki-laki, uretra menjadi sempit sehingga sulit buang air kecil. Pada beberapa kasus, testes menjadi rusak sehingga orang yang bersangkutan menjadi mandul.
     Pada wanita, terdapat nanah dari vagina yang mungkin dapat menyebar ke rahim dan indung telur. Akibatnva, wanita yang bersangkutan menjadi mandul.
2. Sifilis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium. Pada stadium lanjut, sifilis tidak hanya menyerang organ-organ reproduksi, tetapi juga menyerang organorgan tubuh yang lain, misalnya hati, susunan saraf, dan otak.
3. Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit. Sekarang sudah diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi virus herpes dan kanker leher rahim.
4. Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing manis).
5. AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udara
di sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.
Meskipun banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi. Sebenarnya sebagian besar dapat dicegah dengan menjaga kebersihan secara umum dan kebersihan organ-organ reproduksi. Jamur yang menyukai tempat lembap dapat dihindari dengan selalu menjaga daerah perineum (selangkangan) selalu kering. Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana dari bahan katun. Cara pencegahan yang lain adalah tidak membiasakan bertukar handuk atau pakaian. Selain kebersihan diri. lingkungan juga perlu dijaga kebersihannya. misalnya selalu mencuci selimut atau alas tidur.








BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Proses reproduksi umumnya melibatkan sel kelamin atau gamet, yaitu gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur). Dalam kondisi normal, pembuahan sel telur oleh sperma (fertilisasi) akan memunculkan individu baru.
Anatomi fisiologi wanita terdiri dari alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Selain itu terdapat organ/system ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
Anatomi fisiologi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar) bagian luar dan bagian dalam terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
Hormone-hormon reproduksi anita terdiri dari GnRH, FSH, LH, Estrogen, Progesteron ,HCG, LTH. Sedangkan pria terdiri dari FSH, LH, Testosteron.

B.     SARAN

Penyusun mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga penyusun mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari pembaca sehingga makalah ini bisa mendekati sempurna. Opini dari pembaca sangat berarti bagi kami guna evaluasi untuk menyempurnakan makalah ini.
















DAFTAR PUSTAKA

BPS. Indikator Sosial Wanita Indonesia 1997. Jakarta: CV. Bina Makmur, 1999a.
Family Care International (FCI). Sexual & Reproductive Health Briefing Cards. New York: FCI, 2000.
WHO-SEARO. Regional Health Report 1998: Focus on Women. New Delhi: WHO-SEARO, 1998.
Outlook. Kesehatan Reproduksi Remaja: Membangun Perubahan yang Bermakna. Januari 2000; Vol. 16.
http://www.slideshare.net/alfiranissaislami/sistem-reproduksi-manusia-14214902
http://www.scribd.com/doc/54042289/Makalah-Anatomi-Sistem-Reproduksi